Surabaya-Kualalumpur-Tokyo-Kobe-Wakayama-Osaka-Taipei-Kinabalu-Brunei-Kualalumpur lagi-Langkawi-Penang-Kualalumpur lagi-Surabaya lagi.
Good to know since it was Adi's second chance to fly to Nippon. And the good news is, always in winter! By the end of March, cherry blossoms will show their beauty off. Streets, parks, even in backyards. Ach, boso endonesia ae! ora pede nggawe boso enggres, njelimet!
Buatku, mubadzir beli tiket PP hanya untuk kunjungi satu tempat/negara sekali trip. Padahal kita punya waktu cukup untuk melampaui 2,3 negara sekaligus bahkan lebih, seperti kata pepatah madura, berakit-rakit kehulu dua tiga pulau terlampaui... ?/.,@$%^&a*$≈^#@
Itulah yang selalu aku coba lakukan setiap kali long trip. Beberapa tujuan di satu negara, atau banyak tujuan di banyak Negara. Istilahnya, multicity(ies).
Syukurlah aku bisa jalankan bisnis sampingan sesuai hobi, travel. Jadi tahu bagaimana menyiasati waktu & biaya agar efektif. Aku tidak membeli tiket Surabaya-Tokyo PP karena sayang, dari Tokyo-Surabaya masih terlalu indah untuk ditinggalkan, banyak tempat menarik untuk disinggahi disana. Itulah kenapa kusebut longtrip!
Sampai akhir 2012, aku fokuskan Asia sebagai prioritas longtrip. Dan saking jatuh cintanya sama Nihon, bulan ini adalah kedua kalinya aku berkunjung kesana selama setahun terakhir, sebelum Asia terlewati. Gara2 kepincut sama tiket promonya Miss Red 365 hari terakhir ini, 37 hari aku habiskan di Jepang. Yap! 29 Januari dapet tiket tiket terbang ke Jepang untuk 26 Maret. Tumben ada last-minute-deals meriah, Surabaya-Tokyo gak nyampe sejuta. Kayaknya AA lagi bener2 cuci gudang.
26 Maret landing di Haneda, Tokyo. Nginep terminal kedatangan, tempat yg sama, di kursi yang sama, depan tourism office, nggak berubah. Hawa cukup bersahabat, tak semenyengat Maret tahun lalu. Bangun 08 pagi, padahal udah siang. Gara2 lupa nggak nyetel jam, sekarang udah jam 10 waktu Jepang. Jam di hape masih WIB :( *kaget campur sedih
Ke Shinjuku, Tokyo, menemui mas Rianto, seniman Solo yang menetap disana bersama istrinya. Meeting point @South gate exit Shinjuku Station. Belum pernah ketemu sebelumnmya, tapi dia salah satu pelanggan travelku. Senang sekali bisa membantu mengurus tiket perjalanan untuknya, haha
Aku diajak keliling-liling Tokyo, ke tempat latihan tak jauh dari Fire Museum. Dia pentas di Jepang akhir Mei bersama 2 seniman tari lainnya (Jepang&Spanyol). Malam kami berpisah, aku menemui Akemi, temen asal Saitama. Malam ini dia nraktir makan malam. Hm... dinner gratis euy! Kami kenal tahun kemarin saat bersama-sama mengikuti Minamata Work Camp di Kumamoto, Kyushu island.
Layaknya body pemain basket, Akemi tinggi menjangkung, dia juga jago pencak silat. Tapi bulan ini dia coba keberuntungan ikut tes CPNS di Jepang *wani pirooooo!
Layaknya body pemain basket, Akemi tinggi menjangkung, dia juga jago pencak silat. Tapi bulan ini dia coba keberuntungan ikut tes CPNS di Jepang *wani pirooooo!
1 day shopping @100 yen shop |
Main ke kantor NICE, online, book Dorm Hostel Ebisuya & Tokyo Backpackers Hotel untuk malam nanti. Eh, kok ya kebetulan bianget (logat Jowo medok), bersamaan ada member NICE yang menawarkan jasa penginapan untuk malam ini, akhirnya hostel booking was canceled. hemat 200 ribu coy. Uhuuuuuy! lumayan buat beli nasi pecel+krupuk tengiri buat sarapan besok. Thats really good news...yeah! and the bad news is, aku nggak jadi nginep ditempatnya...walahhh, lha kok? Ya, gara2 nyasar hampir 3 jam tengah malam nyari tempat homestaynya ke Subamo, akhirnya Ikebukuro station tutuplah sudah jam dua pagi itu. Mau nanya2 ama pak polisi serba salah, mereka sedang diributkan sama mbah-mbah yg lagi sekarat di depan stasiun karena kedinginan. Nemunya malah tante2 jalanan yang ngajak "main", wadoooooooooh. *unyu-unyuuu... baaa!
So far not bad, malam ini jadi malam pertamaku naik taksi di Jepang. Wuih, belagak eksmud coy! pertama kali lho, naik taksi di luar negeri, Tokyo pula. Ehm! Lumayan, Ikebukuro-Shinjuku ngrogoh receh 2.000 yen *sumpah! nggak rela nggak rela nggak relaaaaa!!! Akhirnya balik lagi ke NICE office, nginep dikantor ama mas Yasu. Aku kalah debat, bermaksud menolak tapi Yasu tetap ngeyel mengganti duwit taksi, yasudalah (dalam hati: iiiiiYESSS!)
28, Jalan-jalan seantero Tokyo sampai sore. Shinjuku, Akihabara, Asakusa (new Tokyo Skytree). Menjelang Maghrib to Narita airport, fly to Kobe.
kobe port... up! up! |
21.30 Landing at Kobe airport. Sudah ada yg menungguku disana. She is Ami-chan. Dari bandara Kobe ke pusat kota butuh waktu 20 menit by train. Saranku, biar dapet view kota yg cantik, naiklah malam hari. Ambil seat kereta paling depan. Ada satu penerbangan malam hari Narita-Kobe. Itulah kenapa kupilih bandara keberangkatan dari Narita, ketimbang Haneda yang membuka penerbangan 2-3 kali sehari ke Kobe siang hari.
kobe harbour |
sushi & friends |
Ya, di Kobe banyak resto Sushi yang menawarkan aneka makanan fresh from aquarium. Tinggal tunjuk, dan chef akan mengambilnya, lalu tunggu sepuluh menit, makhluk air itu akan tersaji didepanmu, tanpa bumbu, hanya berselimut es dan lemon. Nyim nyimmm...
00.15 berpisah dg Ami, back to RT, ngorok...
bersambung... (di sini)
No comments:
Post a Comment