Previous post here
Photos source here
Seorang
teman yang juga mahasiswa di Flinders University, Aji namanya, iya sangat pendek, nama panjangnya aji aji jaran goyang *ora penting!. Dia mengijinkan saya untuk tinggal
sementara di rumah kosnya. Oh, not bad, bisa irit 50 dolar per hari, 500 ribu
rupiah, limang atus ewu repes, rek!
Jumlah yang tidak sedikit di negaraku. Setara dengan biaya menginap paling
murah di dorm hostel ala backpacker 20 dolar per malam, dan makan rata-rata 10
dolar per porsi belum termasuk es cendol dan tape ketan.
Karena
masih termasuk kawasan Adelaide Hills, udara di Blackwood sejuk. 40 menit dari
pusat kota, membuat Blackwood cocok untuk ditinggali pasca pensiun. Sangat
peacefull dan kalem. Manusianya berjalan dengan tenang dan nyantai. Disinilah
saya tinggal sementara sambil cari kerja. Saya tinggal sekamar dengan Aji,
kawan dari Clementi, Singapura. Selepas lulus dari Singapura, ia melanjutkan
studi di Filnders Uni jurusan Marine Biology. Empat bulan yang lalu kami
traveling bersama keliling Banyuwangi. Red Island, Gunung Ijen, Baluran, dan
Sukamade. Wah, tak disangka, kali ini kami bertemu dan melanjutkan misi
traveling bersama *senyum
cooking session (Aji & teman kos, Erwin) |
still cooking session |
Tiga
hari saya tinggal di Blackwood saya habiskan dengan keliling kampus Flinders
sambil online di perpust, semua situs kerja saya jelajahi, semua nomor telpon
saya hubungi. Yaa, lumayan lah, nyantol siji loro, telu, haha. Akhirnya saya
putuskan De Sate, Indonesian Food.
Aji @ Flinders Uni |
Wah
ternyata begini ya rasanya kerja. Sumpeh woe, seumur umur saya gk pernah
nglamar kerja. Paling pol jadi guru les privat di Surabaya. Saya benar-benar merasakan
kerasnya usaha seorang fresh graduate di Indonesia. Setelah diterima melalui
interview singkat, esoknya saya langsung praktik kerja. Nyapu, ngepel, cuci
piring, menyajikan makanan, ngurus kasir semua saya lakoni. Berat? Awalnya iya.
Dimanapun bekerja pasti awalnya berat. Tapi lama kelamaan pasti jadi ringan.
Ibarat kita mendorong mobil, awalnya sulit karena butuh power besar, setelah
mobil bergerak dan berjalan konstan mendorong jadi sangat mudah. Itulah yang
terjadi pada saya. Dan tak sedikit pengalaman yang saya dapat. Disini saya
belajar bagaimana menjadi waitress yang baik dan benar, menjamu tamu dengan
sopan, handle complain, menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya. Hospitality
punya lah pokoke.
No comments:
Post a Comment