Previous post here
Kalau kita traveling ke luar negeri?
Gimana ceritanya? Uhhh pasti senang sekali. Kalau sambil bekerja disana dan
menari nari? Uhhhhhhhhhhhhh! amat sangat senang sekaliiiiii. Senangnya melebihi
terbang dan menari bersama bintang kecil di langit yang tinggi amat banyak
menghias angkasa. Itu benar sekali. Sangat menarik kalau kita traveling ke luar
negeri sambil jalan-jalan. Emang traveling apanya jalan-jalan kakak??? Oh iya,
haha. Maksudnya traveling sambil bekerja, dan bekerja sambil jalan-jalan,
begitu.
Singkat cerita saya langsung telepon
kantor imigrasi pusat di Jakarta perihal WHV ini karena setelah saya cari info
di internet kurang cukup tersedia. Lanjut kabar, saya dikabari untuk tes
wawancara dan verifikasi dokumen hari senin. Cihuy!
Setelah munyer-munyer saya sampai
jakarta minggu malam dan istirahat di rumah kawan. Senin subuh saya meluncur
tiba di TKP pukul lapan. Omaygatomaygatomaygatttt!!! Rupa rupanya saya ada di
antrian urutan seratus enam puluh sekian sekian. Kata petugas hanya akan diambil
100 pendaftar sahaja. Itu jatah pertahun. Whuat!!! 100 per year??? Ah, tidak
mungkin! No problem! *No way kaleee maksudnya??? Iya, nyali saya ciut kala itu
juga. Lebih lagi kata petugas sudah ada yang antri sejak sebelum subuh, padahal
kantor buka pukul lapan tet! Bahkan ada yang sejak tengah malam tadi rela
menginap ngesot ngesot gelar tikar depan kantor. Sumprit! Bucyet!!! Belum
sempat mengucapkan selamat pagi jakarta asaku telah lebih dulu putus tenggelam
ditelan cakrawala biru di atas langit ibukota Indonesia. Kisahku berakhir, aku
pulang membawa kehampaan, tersedu menatap asap kopaja. Di kemacetan Rasuna Said
ini, ku dilanda sepi.
Setahun berlalu, Juni 2013
Semilir angin dan cerah mentari melempar
salam menyibakkan selimutku. Ayam yang biasanya berkokok pagi ini menjerit
lebih casual kencang bersahutan. Pertanda sebuah kebaikan akan datang. Iseng
jalan-jalan ke Surabaya membawa saya pada memori pedih tahun lalu, tahun
kelabu. Namun sepertinya hari ini alur akan berjalan sedikit berbda, kebaikan
akan menang. Surabaya setelah 100 tahun terakhir dilanda panas kemarau mendadak
berhawa sejuk. Ya, kebaikan akan datang. Berita baik saya terima dari kawan di
kampus tentang kuota WHV yang tadinya 100 menjadi 1000. Sebuah berita yang
patut diacungi jempol oleh semua kalangan.
Beberapa kebijakan pemerintah
diperbarui, sistem diupgrade, hubungan bilateral diperharmonis. Alhasil
kunjungan presiden SBY berbuah manis. Dari 100 menjadi 1000 bukanlah hal biasa.
Prosedur WHV pun kini telah lebih mangstab dan transfaran. Ia mengharuskan saya
untuk daftar melalui online disinihttp://www.imigrasi.go.id/index.php/layanan-publik/rekomendasi-visa-bekerja-dan-berlibur#umum.
Setelah baca-membaca persyaratan dan meng-submit dokumen penunjang, seminggu
kemudian saya dapat jatah wawancara tanggal 17 Juni 2013, iiiiiyes!!
NEXT: WHV 2
NEXT: WHV 2