Previous post here
Seperti Hong
Kong, mayoritas pendekar devisa disini adalah WNI. Mereka sangat transparan mudah
dijumpai di tempat umum. Jadi, jangan kaget jika melihat banyak rombongan TKI/W
berhamburan dimana-mana, dari ujung pasar sampai pangkalan minyak, semua
tumplek blek! Begitu turun di stasiun Doliou, saya berjumpa banyak TKI baru
turun dari kereta. Rupa rupa TKI jawa timuran dimana mana selalu sama, kami pun
ngobrol sebentar (tonggo dewe rek!). Mereka TKI anyar yang akan memulai hari
pertama kerja di rumah majikan. Mereka akan digiring ke pangkalan terlebih dulu
untuk orientasi.
“Aku ki jane ng kene yo tas teko lho mas, dadi yo ora
patek ngerti lor kidul. Wong neng njowo yo eruhe mung mblitar thok” (saya ini sebenarnya juga baru datang lho mas, jadi ya belum tahu
mana mana. Di jawa tahunya cuma blitar aja)à TKI asal Blitar
“Ooo, lha
sampean ape kerjo neng endi iki?” (ooo, lha kamu mau kerja dimana ini?)
“Neng pabrik,
mas” (di pabrik, mas)
“Ambek arek2
kae?” (dengan mereka?)
“He eh” (ho oh)
Tak sampai 15
menit, taxi dari Doliou Station telah mengantarkan saya tiba di rumah majikan
tempat sodara saya bekerja. Olalaaa, senangnya bukan main. Sepuluh tahun lebih
sodara saya bekerja disini, baru kali ini saya sempat berkunjung, setelah 10
tahun. sepuluh tahun!!! Bloody damn ten years!!! *Momen paling mengharukan
sepanjang sejarah perTKWan Taiwan.
Di rumah majikan
yg besar ini, saya tidur di lantai atas, bersebelahan dengan kamar anak
majikan, Meme. Meme masih duduk di kelas 2 SMA, suntuk karena setiap hari harus
dipaksa belajar dan hampir tak punya waktu bermain dengan teman2nya, juga iri
dengan diriku yang bisa jalan2 ke Taiwan. Duh, polosnya anak ini… pokoke kamu
belajar dulu nduk, besok kalo sudah lulus SMA jalan2 sama mas, oke???
Dua hari di
Taichung saya habiskan dengan jalan-jalan. Majikan yang baik ini mengajakku,
anaknya, dan sodara saya keliling Taichung. Sambil menceritakan masa depan
anaknya, sang majikan rupanya ingin anaknya bisa pandai berbahasa inggris, maka
dia memaksa Meme terus kursus dan belajar sampai tengah malam setiap hari.
Berangkat jam 7 pagi pulang 5 sore, malam belajar dan menyelesaikan PR. Hari
libur dia habiskan untuk les dan kursus. Come oooooon! hari gini masih maksa anak
belajar sampai larut malam hanya untuk menghafal
grammar? Wahh, bisa jebol otak anak anda, Mom! Ajak Meme traveling ke luar
negeri, bahasa inggrisnya akan meningkat drastis, kataku. Noooooo! She has to study and study! because she has to be smart! Yoweslah
karepmu, fine!
NEXT: SEASON 4 Chapter 6
NEXT: SEASON 4 Chapter 6
No comments:
Post a Comment