Previous post here
Hari kelima, kembali
ke Taipei, saya akan menemui mbak Lusssy, minta ijin numpang tidur lagi di
rumahnya, kalo boleh, haha. Eh, saya malah dijemput di stasiun… lumayan hemat
ongkos kirim, eh ongkos transport, 150 TWD :}
Hari keenam, saya
diantar mbak Lussy sekeluarga ke Tamsui, menemui teman CS. Chen, mahasiswa di
Tamsui, ngekos di apartemen. Saya akan tinggal di apartemennya malam ini. Mbak
Lussy sekeluarga heran kok saya bisa kenal orang asli sini, padahal baru
pertama kali kesini, kenal darimana, pernah ketemua apa belum, sudah pernah
ngobrol berapa kali, orangnya baik apa jahat, terus kalau saya nanti disantet atau
diperkosa gimana… Plis deh mbakkkk, pernikahan lintas FB dan pertemanan lintas
benua sudah bukan barang baru. Chen lahir di Taiwan, besar di Taiwan, sekolah
dan ngekos juga di Taiwan, dia juga hafal lagu kebangsaan Taiwan, jadi dia made
in Taiwan, bukan made in China. So, don’t worry.
Tamsui (Danshui/Danshuei/Tanshui)
emang aduhai…cuantik tenan! Terletak di New Taipei City, bagian utara Taiwan, Fort
San Domingo, old street, dan dermaga adalah tiga tempat yang wajib dikunjungi
disini, selain kuil dan kompleks cathedral. Disinilah dulu pusat pelayaran dan
perdagangan laut Taiwan berjaya. Salah satu view sunset paling cantik di Taiwan
dapat dinikmati disini. Peradaban masa lalu Taiwan juga dapat di teropong dari
Museum Tamsui. Kami berdua motoran keliling Tamsui sampai sore. Malam harinya,
giliran old street kita hajar! Aseeeeekkkk!!!
Hari terakhir, jam
06.00 saya diantar Chen ke stasiun Tamsui, menuju bandara untuk bertolak ke
Kota Kinabalu, sabah, Malaysia
NEXT: SEASON 4 Chapter 7
NEXT: SEASON 4 Chapter 7
No comments:
Post a Comment