Sunday, March 25, 2012

The Galau Day

26 Maret 2012 aku peringati sebagai hari galau. Hari dimana klimaksnya media massa mengontrol pesan galau melalui iklan, sinetron, info dan entertainment lalu bersiap menyusun pelatahan selanjutnya. Hari dimana para manusia Indonesia melatahkan semangat galaunya karena Agenda Setting yang tak terbantahkan, serta merayakan peresmian sila ke-6 pancasila: Menjunjung tinggi semangat kegalauan nasional! Bah! 

Klimaks galauku berawal kemarin sore, saat menghabiskan hari dengan tidur di taman bungkul dan menyapu mall di Surabaya bersama dua tuyul cingkrang (neon dan mayichi). Howcome? Aku sibuk mempersiapkan tur keliling Asia, sibuk memilih gadget baru (antara BB atau GalaxyTab), sibuk packing, menata dan menyesakkan jaket tebal di ransel kecil Eiger, sibuk ngepel kamar mandi dan WC kos-kosan, sibuk cari tempat gratis, kontak CS sana-sini, ngeprint boarding pass, dan sibuk memikirkan celana pendek yang hilang di Tugu Pahlawan. 

Klimaksnya pagi ini, menjelang subuh sampai saat ditulisnya posting berjudul The Galau Day. Setelah itu, begitu aku injakkan kaki di bumi Indonesia bulan depan,  such a lonely wordgalau akan merasa kesepian layaknya polisi gorontalo yang menggalau (eh, menggila) 365 hari yang lalu. 




Parasailing, banana boat, outbond pantai

Melayang di pantai selat bali? Wow! Unforgettable but definitely true! Parasailing siap menguji keberanianmu. Tak lupa lengkapi pula dengan banana boat. 

Mirah Fantasia adalah salah satu penyedia servis ini. Selain outbond laut, Mirah Fantasia juga meyediakan outbond ala hutan pantai di rimbun pepohonan. Ditemani mangrove dan aneka satwa burung koleksi dari seluruh benua, Mirah Fantasia merupakan menu wisata yang tak boleh lewat. Selain itu, dengan IDR 25.000 kamu juga bisa melihat eksotika karang dikedalaman 8 meter. Malas mandi di laut? Kolam renang keluarga plus air tumpah bisa jadi alternatif. Kamu juga bisa menikmati trip ke pulau Menjangan. Semua bisa kamu nikmati dengan harga miring, dibanding pulau sebelah.

Mirah Fantasia terletak di Banyuwangi kota, pinggir pantai. Jl.Karimunjawa sebelah Giant supermarket. Telp. (0333) 414994/414995

Tarif wahana di MF:
Kolam Renang
IDR 5.000/person
Satwa Burung
IDR 10.000/person
Jet Skiing
IDR 200.000/person
Parasailing
IDR 40.000/person
Banana Boat
IDR 40.000/person
Glass Bottom Boat
IDR 25.000/person
Tour de Menjangan Island (include fishing, swimming, snorkeling)
IDR 250.000/person



Sebelum menikmati wahana laut MF, konfirmasi terlebih dahulu ke MF untuk memastikan kondisi laut (pasang/surut) karena beberapa wahana laut tak bisa dinikmati saat laut surut.



get ready (pose miring)

tariiiiikkk!!!

Flying without wings

say hello to GOD



Saturday, March 10, 2012

Long Trip SEASON 3 Chapter 3 (Mampir ke Kingdom of Thailand)

Previous post here

Dari Hua Hin melewati Ratchaburi - Bangkok (sempat nyasar sedikit) mampir di resto Japan, nyicip sushi, drop at 21.00 di Singburi. Pulang kandang, berbaring. Ghrrrrk, ghrrrrk I-) tidur

Esoknya susun materi untuk presentasi Sukamade Beach, pantai penyu di taman Nasional Meru Betiri Banyuwangi. I've got thousand applauses & responses. =D> tepuk tangan

2 hari terakhir packing dan susun itin pulang...cipika cipiki, say goodbye, nangis *nggak pake nyakar dinding!
***

Usai sudah perjalanan panjang saya di AEYVE 2009. Dua minggu terasa dua hari! Teman-teman baru, wajah mereka, tawa dan semangat mereka membuatku tak ingin meninggalkan Thailand begitu saja. Usai menulis pesan & kesan di secarik kertas, semua partisipan memberikannya kepada masing-masing peserta, satu sama lain. "Please don't open this secret sheet till u've arrived home". Oke bosss!!! 

 Di akhir acara, tepat setelah penutupan AEYVE oleh direktur CCIVS UNESCO, saya sempatkan mengunjungi pusat kawasan Bangkok yang sering disinggahi backpackers, taraaaaaaaaaaaaaaaa!!!! "Khaosan Road And the Goblet of Fire" *backsound Columbia Pictures & MD Entertainment 

Awalnya saya tak punya gambaran sedikitpun tentang Khaosan Road setelah seorang teman, Ann (the cute cute ho Thai girl) kasih usul saya untuk mengunjungi tempat ini. Apalagi terdapat hotel dan guest house yang menawarkan harga gado-gado, mulai 250 Baht (Rp 75.000), 500, sampai diatas 1500 Baht/malam. Well, saya mengamini usulnya.

This is it! Khaosan Road! hal yang lumrah saya temui di Indonesia juga saya jumpai disini. Ya, PKL dan gerobak di sekitar Malioboro. Yip Yip! this is Malioboro of Thailand. Banyak penjual menawarkan aksesoris, perhiasan, makanan tradisional, dan bermacam servis. 

Begitu cocok dengan guest house seharga 300 Baht (setelah mengelilingi Khaosan dari ujung ke ujung) saya tak ambil pusing dan segera check-up! (eh, check in maksudnya). Kamar sedang dengan dua tempat tidur, satu kipas angin dan sebuah meja cukup lumayan bagi backpacker seukuran saya. Rupanya kamar lantai empat ini juga cukup bersahabat karena saya bisa menguras tenaga naik turun tangga selama berpuasa.

17.00
Saatnya hunting takjil. Begitu saya keluar guest house, atmosfer terasa bersemangat.. Jalan penuh dengan turis, kafe dan bar mulai mendentumkan musik. Penggorengan mulai berasap, dan penjual semakin semangat menawarkan aksesoris. Inilah yang membuat Khaosan Road berbeda dengan Malioboro. Selain guest house yang rata-tata berlantai tujuh, disini lebih banyak turis, lebih banyak kafe, dan lebih aaajib jeeeeeh! 

Kalau di Malioboro masih terdapat mobil dan sepeda motor yang sliweran di jalan, di Khaosan Road NOT AT ALL! Semua orang tumpah di sepanjang jalan. Semua berjalan kaki dengan asik. Semakin malam semakin banyak servis. Kian indah saja, mulai dari billiard, kafe dengan para bartender-nya, terapi ikan, sampai Thai massage seharga 500 Baht per jam.

Saya temukan banyak penjual berwajah Bollywood disini. Menu hindustan komplit tersaji, sate khan, pecel khan, rawon takur , urap-urap mukherjee. Kemudian restoran Sushi dan toko yang memajang berbagai edisi Lonely Planet. Tak jauh dari Khaosan, saya berjumpa masjid Chakrabongse. Tepat sekali menantikan saat buka puasa. Setelah nekat masuk (dengan membuang rasa malu), ternyata di halaman masjid telah ditata beberapa meja dan kursi dengan lima kursi mengelilingi setiap meja. Setelah bertanya pada salah seorang takmir masjid, jawaban yg saya harapkan tepat! kursi dan meja itu adalah tempat untuk berbuka puasa, dan gratis tentunya. Hip Hip Hurrraaaaaaaaaaaaaayyyyyy!!!

Di samping masjid juga tersedia stand panjang yang menyediakan makanan dan minuman, buah-buahan, serta roti dan kurma. Semua “musafir” dapat langsung mengambil makanan di stand prasmanan ini.

Di satu meja, saya berkenalan dengan Anang, Toha, dan Rofi. Mereka muslim dari Thailand selatan (Pattani dan sekitarnya) yang bekerja di divisi pelukisan di kerajaan Thailand, seperti membuat ukiran, anyaman, dan keramik. Tak sampai sepuluh menit, kemistri terbangun dan kami beranjak akrab (they speak Malay fluently). Selepas shalat maghrib, saya diajak ke tempat Rofi bekerja, the Kingdom of Thailand. Wahaw, Such a big honor  bagi saya dapat memasuki bangunan PALING keren di Thailand. 

Kerajaan ini dibagi beberapa kompleks salah satunya mess khusus karyawan. Syukur saya bisa masuk dan mengelilinginya bersama "orang dalam" karena tak sembaang orang bisa memasuki bangunan ini. Lalu diajak muter2 messnya. Di lantai 3 kamar tempat Rofi bekerja, dia memasang seperangkat poster di sekeliling dinding kamarnya termasuk kertas-kertas bertuliskan vocabulary dalam bahasa inggris tulisan tangannya sendiri, "saya ingin belajar bahasa english", ujarnya.  Juga menunjukkan saya beberapa keping VCD Trio Macan. Goyang baaaaaaaaaang... AUUUUUMM!!! >:) devil 

Menjelang Isya, bersama mereka, dari kerajaan saya shalat tarawih di masjid Darul Aman, di samping KBRI. Selepasnya, menikmati malam kota Bangkok, kuliner sepanjang jalan...

Esoknya bersama Rofi saya trip keliling Bangkok by motorcycle dan mampir pasar Chatucak, The pasar klewer of Bangkok. Bingung nih, maunya sih ngabisin duwit, eh ujung2nya malah blanja. Haha…






Saya bilang, suatu saat mereka ke Indonesia, jangan lupa beri kabar. Mungkin saya bisa ajak keliling istana presiden (walau saya tidak bekerja disana) dan pasar klewer.


Last day, otw ke Jakerda-Semarang-Surabaya-Banyuwangi.