Tuesday, October 1, 2013

WHV 6 (I've got that)

Previous post here
Photos source here

Seorang teman yang juga mahasiswa di Flinders University, Aji namanya, iya sangat pendek, nama panjangnya aji aji jaran goyang *ora penting!. Dia mengijinkan saya untuk tinggal sementara di rumah kosnya. Oh, not bad, bisa irit 50 dolar per hari, 500 ribu rupiah, limang atus ewu repes, rek! Jumlah yang tidak sedikit di negaraku. Setara dengan biaya menginap paling murah di dorm hostel ala backpacker 20 dolar per malam, dan makan rata-rata 10 dolar per porsi belum termasuk es cendol dan tape ketan.

Karena masih termasuk kawasan Adelaide Hills, udara di Blackwood sejuk. 40 menit dari pusat kota, membuat Blackwood cocok untuk ditinggali pasca pensiun. Sangat peacefull dan kalem. Manusianya berjalan dengan tenang dan nyantai. Disinilah saya tinggal sementara sambil cari kerja. Saya tinggal sekamar dengan Aji, kawan dari Clementi, Singapura. Selepas lulus dari Singapura, ia melanjutkan studi di Filnders Uni jurusan Marine Biology. Empat bulan yang lalu kami traveling bersama keliling Banyuwangi. Red Island, Gunung Ijen, Baluran, dan Sukamade. Wah, tak disangka, kali ini kami bertemu dan melanjutkan misi traveling bersama *senyum

cooking session (Aji & teman kos, Erwin)
still cooking session


Tiga hari saya tinggal di Blackwood saya habiskan dengan keliling kampus Flinders sambil online di perpust, semua situs kerja saya jelajahi, semua nomor telpon saya hubungi. Yaa, lumayan lah, nyantol siji loro, telu, haha. Akhirnya saya putuskan De Sate, Indonesian Food.

Aji @ Flinders Uni
Wah ternyata begini ya rasanya kerja. Sumpeh woe, seumur umur saya gk pernah nglamar kerja. Paling pol jadi guru les privat di Surabaya. Saya benar-benar merasakan kerasnya usaha seorang fresh graduate di Indonesia. Setelah diterima melalui interview singkat, esoknya saya langsung praktik kerja. Nyapu, ngepel, cuci piring, menyajikan makanan, ngurus kasir semua saya lakoni. Berat? Awalnya iya. Dimanapun bekerja pasti awalnya berat. Tapi lama kelamaan pasti jadi ringan. Ibarat kita mendorong mobil, awalnya sulit karena butuh power besar, setelah mobil bergerak dan berjalan konstan mendorong jadi sangat mudah. Itulah yang terjadi pada saya. Dan tak sedikit pengalaman yang saya dapat. Disini saya belajar bagaimana menjadi waitress yang baik dan benar, menjamu tamu dengan sopan, handle complain, menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya. Hospitality punya lah pokoke.