Saturday, June 11, 2011

Longtrip SEASON 2 (chapter 1)

Tokyo-Yokohama-Minamata(Kumamoto), Miyazaki
Pics available on my FB...

Tiga bulan yang lalu, tepatnya 11 Maret 2011 aku melancong ke Jepang, memenuhi undangan seorang mantan, Maria Ozawa. Katanya dia kangen beratz (preeeeeeeet!!!). Hahaha...mas Adi ini bisa aja :)

Kedatanganku tepat saat gempa & tsunami hebat menghantam Fukushima pada 11 Maret dan kepulanganku berbarengan dengan dunia entertainment Indonesia yang dihebohkan oleh "polisi gorontalo menggila!". Sebulan penuh aku berada disana. Setengah bulan sebagai misi kerelawanan dalam rangka Environment Project and International Culture Festival di Minamata. Sedangkan separo bulannya adalah misi traveling mengitari tirai bambu. Hohoho...ajiiiiiiiiiiib!



Aku berangkat atas mandat IIWC (Indonesia International Work Camp) dengan host organisation di Jepang NICE (Never-ending International work Camps Exchange) dan MIFA (Minamata International Friendship Association).

Dengan persiapan seadanya, seutas tas kuliah dan koper ukuran sedang serta beberapa lembar dolar di dompet, kuawali long trip SEASON 2 ini (long trip SEASON 1 baca disini). Sengaja tak menggendong backpack karena belum pantas menyandang gelar backpacker (beginilah backpacker sejati yang rendah hati dan tidak sombong, nggak suka pamer ) Halah...!

Setelah menempuh perjalanan panjang Banyuwangi-Denpasar-Kuala Lumpur berhari-hari, akhirnya aku mendarat di Tokyo International Airport, Haneda. Sebelum keluar dari kabin, sang pilot mengumumkan cuaca diluar empat derajat celcius (WIK!!!). Alur klimaks musim dingin telah usai, namun suhu tak juga naik. Segera kurangkap kaos oblongku dengan jaket putih Haur Luen dari Taiwan (Made in China, maklum bos, barang KW)

10-03-2011
Pukul 22.30 WJT (Waktu Jepang Bagian Timur)
Landing di Haneda...................
Menuju Money changer buat tukar duwit (ya iyalah, masak nukar toples???).
Putari bandara dulu dari ujung ke ujung sampai pagi+koleksi brosur di konter tourism office. Setelah bercakap-cakap dengan petugas di information center yang bahasa ingrisnya nyendat-nyendat, aku putuskan untuk menginap di bandara berselimut sleeping bag. Seorang ibu muda disampingku beserta suaminya (bule eropah) mengajakku ngobrol. Dari sinilah kuketahui bahwa orang Jepang adalah orang paling ramah sedunia!

11-03-2011
06.00 WJT menuju information center di terminal domestik. Korek info seputar kereta yang menuju Tokyo. Bayar 450 JPY naik subway menuju Tokyo. Asik, lewat bawah laut J walau cuma bentar. Jalan-jalan dulu di Tokyo. Entah ada perasaan apa sepertinya aku tak ingin keluar jauh-jauh. Hanya sightseeing sekitar stasiun Tokyo saja. Perjalanan menunggang kereta berlanjut.....

11.00 WJT stasiun Yokohama.
Menginterogasi petugas kereta JR (Japan Railway). Kuhujani beribu pertanyaan seputar JR. Haha...ekspresinya berubah ketika kutanya ”how to go to Minamata by JR?????” dalam sejarah perkeretaapian Jepang, mungkin hanya satu penumpang yang berniat dan berhasil menunggang kereta JR jurusan Tokyo-Minamata, AKU!!! Maklum, Tokyo-Minamata tak kurang dari 1.300 km. Tak heran jika dia menanggapi:
Nobita            : “Are you sure??? You want to go to Minamata by JR???”
Adi                  : “Yes, Iam!”
Nobita            : “Are you sure??? You want to go to Minamata by JR???”
Adi                  : “Of course, Iam sure!”
Nobita            :“Are you sure??? You want to go to Minamata by JR???”
Adi                  : “Ya iyalah bosssss. Plis dehhhh!!!





Petugas menyodorkan 2 lembar kertas bertuliskan nama-nama stasiun dari Yokohama sampai Minamata dan di stasiun mana saja aku harus berganti kereta. Jadwal tersebut disesuaikan dengan keberangkatran pukul 16.00 WJT dari Yokohama untuk waktu tempuh paling singkat menuju Minamata yaitu 30 jam!!!??????!@##$#$%^$^%^&&*()(^&%#$@

Entah mimpi apa aku malam tadi, kali ini aku bisa menahan nafsu untuk tidak keluar stasiun jalan-jalan di Yokohama melainkan lebih memilih tinggal di dalam. Selain itu, aku memang harus ada di Minamata esok sore. Akhirnya aku memilih capcus! Siang itu juga berangkat dari Yokohama. Dan baru kuketahui keesokan harinya bahwa pukul 16.00 WJT kemarin gempa hebat melanda Jepun. Kalau saja aku tak menuruti kata hatiku dan lebih menomorsatukan ego, mungkin tubuhku sudah tergilas hancur oleh reruntuhan bangunan dan terseret derasnya arus tsunami (HIPERBOLIS!)

Beberapa hari aku merenung, berkali-kali me-review perjalanan sejak kedatanganku di Jepun. Awalnya aku berniat tinggal di bandara sehari lagi dan terbang dari Haneda-Kagoshima (sebelah Minamata) tanggal 12 pagi esok harinya yang hanya membutuhkan waktu 2 jam saja. Tapi tiba-tiba keinginan itu berubah, seperti ada sebuah bisikan, insting, ilham, petunjuk, guidance, mimpi, arahan, whatever!……yang mengharuskanku meninggalkan bandara pagi itu juga menuju Tokyo dan langsung ke Yokohama, tidak berlama-lama di Tokyo, serta tidak mengindahkan arahan petugas stasiun Yokohama yang menyarankanku.agar berangkat ke selatan (rute Minamata) pukul 16.00 WJT. Aku lebih memilih bergegas berangkat siang itu juga dengan risiko berganti kereta ratusan kali di setiap stasiun interchange sepanjang Yokohama-Minamata! Wallahu a’lam…..

OK, back to my trip! Dari Yokohama-Minamata aku melewati ribuan stasiun (HIPERBOLIS lagi) dan harus berganti kereta disetiap interchange:
Atami, Shimada, Hamamatsu, Toyohashi, Ogaki, Maibara, Kyoto, Osaka, Himeji, Okayama, Itozaki, Shin-yamaguchi, Shimonoseki, Kokura, Hakata (Fukuoka), Arao, Yashiro, Kumamoto, Shin-Minamata, Minamata, Shin-Capek dech!!! Sudahlah nggak usah panjang-panjang.

Ternyata sisa-sisa musim dingin masih menyisakan salju. Di Maibara aku keluar hanya untuk menikmati indahnya hujan salju. Dulu, masa kecilku di desa kunikmati dengan telanjang lari-larian menikmati guyuran air hujan, kali ini kunikmati dengan guyuran es (telanjang???? Ya enggaklah, gilak!).

Sama sekali tak kujumpai orang Indonesia di dalam JR, hanya beberapa glintir bule. Aku lebih memilih ngobrol dengan orang Jepun walau aku hanya tahu “arigatou aishiteru gozaimasu”. Ternyata ribet juga kalu pake bahasa ingris di Jepun. Alhasil, aku lebih banyak berbahasa tubuh. Apalagi sepanjang Osaka-Okayama, aku ngobrol dengan beberapa Japanese yang pernah ke Bali. Mereka bermaksud komplain saking enaknya sekaligus pedasnya rasa kare, tapi yang terjadi justru: “How distance the hot curry….” (GEJE poLLL).

Tengah malam tiba di stasiun Okayama. Duduk sejenak menyaksikan siaran tivi berbahasa Jepun. Andai aku fasih berbahasa jepun, pasti tahu bahwa siaran semua tivi di Jepun sedang mengkover berita gempa dan tsunami hari ini. Rupanya aku belum ngerti juga siaran tivi itu sedang memberitakan sadisnya gempa dan tsunami yang melanda bumi sakura sore tadi. Aku kira hanya siaran internasional yang memberitakan peringatan gempa China beberapa tahun silam. Ternyata, baru kuketahui seminggu kemudian bahwa siaran minggu kemarin adalah, oh.......

12-03-2011
Nyasar dulu ahhhhh...
Rasanya, traveling kurang lengkap tanpa kesasar. Hahaha....I was lost in Arao. Tempat dimana stasiun paling sepi seantero jepun berada, stasiun Arao. Dan di stasiun inilah aku kehilangan arah (aku bagai nelayan yang kehilangan arah, dan tak tahu kemana, houwouwo…)

Tidur di dalam kereta emang nyaman. Apalagi pas musim dingin, di dalam kereta jadi krasa anget. Di setiap gerbong, terdapat penghangat yang terletak tepat dibawah kursi. Inilah yang membuatku betah berada dalam JR sampai membuatku ketiduran. Ujung-ujungnya, pada suatu sore aku tiba disebuah stasiun aneh. Tak ada orang sama sekali. Sunyi...jangankan suara orang, jangkrik pun tak berkumandang!. Aku bertanya pada petugas stasiun menggunakan jurus ”seribu bahasa tubuh melempar bayangan”. Singkat cerita, selama hampir dua jam mondar-mandir di dalam stasiun, tibalah kereta yang kunanti.

19.40 WJT Girang bukan main tiba di Minamata station (bukan Shin-Minamata). Pria duapertiga baya (dikatakan separo baya masih terlalu muda) menjemputku. Dia adalah Junpei-San, sedikit botak seperti aku, juga sangat pandai dan cerdas J

Di dalam mobil kami berdua bercerita banyak (sok akrab gitu deh...). Dia seorang pengusaha, pemilik pabrik kertas terbuat dari serat bambu, tepat disamping rumahnya. Rupanya wajahnya sering nongol di semua stasiun tivi di Jepang, termasuk NHK (WAW!!!)

Aku diajak ke homestay di kampung Minamata berjarak 10 menit dari stasiun. Eh disana sudah ada banyak peserta work camp lain menunggu, dan tentunya, local people yang charming ( swit swiiiiiiit! J).

Kami berdua tiba disebuah rumah tradisional Jepang. Sungguh senang bukan main. Sumpah seneng banget! Seneng seneng seneng seneng seneeeeeeeeeeeng! Tak hentinya aku bersyukur bisa sampai Minamata dengan selamat dan berada dirumah Jepang ini. Bawaannya seneng terus. Pokoknya seneng banget lah! Seneng banget! Banget senengnya!!!

Begitu kubuka pintu.... WOWWWW! Sorak sorai gembira tawa menyambut kedatanganku. Rupanya welcome party baru saja dimulai. Aku datang disaat yang tepat! Puluhan peserta welcome party menyambutku, memelukku, memberiku ucapan selamat berkali-kali. Mereka antara lain local people dan para partisipan environment project: seorang USA yang telah lama disini, dua sodara kembar yg baru lulus dari Aussie, dua partisipan dari Perancis, dua dari Rusia, seorang dari Hongkong, dan sisanya kebanyakan warga lokal. Mereka akan terlibat bersama selama 2 minggu dalam environment project di Minamata bersamaku dengan arahan seorang campleader. Rumah inilah yang jadi homestay kami selama dua minggu kedepan. Hanya kami!



Di meja telah tersedia beragam jenis makanan ala Jepang. Aku cicipi satu persatu (mumpung GRATIS). Minuman berbagai rasa buah juga tersedia. Komplit! Tak lupa beragam sake dihidangkan. Sayangnya aku nggak hobi minum alkohol. Juga nggak hobi makan daging babi. But anyway, this is the true Japan!

13-03-2011
Pagi: kunjungan ke Minamata Municipal Museum naik sepeda onthel melewati pinggiran kota Minamata yang bersih dan indah. Hm, jangan salah, Minamata is number one city di jepun untuk urusan lingkungan. Super bersih deh. Sampah aja dipilah nggak cuma 3, belasan macem!

Museum ini terletak disebelah Eco Park yang keren, bersebelahan dengan teluk Minamata. Oh, cantiknya…..Di museum ini kami diskusi banyak tentang tragedi Minamata, nonton video pencemaran teluk minamata dan para korban pencemaran mercury di teluk Minamata (ih, kalu inget jadi merinding, ngeri deh pokoknya)


Siang: shopping di minimarket, makan siang di Eco Park, dan pergi ke MS City, supermarket paling gede di Minamata (nggak lebih gede dari blok M) buat belanja makanan, lalu mampir ke rumah tua tradisional. Hampir semua rumah di Minamata adalah rumah tradisional, tapi rumah yang satu ini punya nilai sejarah tersendiri, usianya ratusan tahun, termasuk sebuah pohon di pekarangan yang berumur lebih dari 400 tahun! Di rumah ini kami merayakan peringatan girl day (upacara ceremonial setiap tanggal 03 Maret). Sepuluh hari berlalu tapi tetap saja pengunjung banyak yang masih berdatangan. Di rumah ini kami disuguhi bermacam makanan ringan, coklat, permen, kue-kue, dan Japanese tea. Kenyang…

Sore: Kembali ke castle, makan malam… melekan, main UNO sampai pagi!



14-03-2011
Pagi: Cutting bamboo forest
Ya, potong bambu. Dari castle kami ngontel lagi menuju rumah Junpei-San. Lalu berangkat ke hutan bambu untuk potong bambu dan kembali lagi ke rumah Junpei by truck.


Siang: mengunjungi ecohouse, rumah ramah lingkungan di Minamata. Semua peralatan terbuat dari kayu dan bambu. Sumua sumber tenaga dihasilkan dari biji panel surya. Rumah ini disediakan oleh pemerintah Jepang sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. So cool!

Sore&malam: kembali ke castle, makan malam okonomiyaki (pizza ala jepun) dan misosup (no pork). Merayakan “white day”  (aku baru tahu begitu banyak hari spesial di bulan ini) hari dimana laki-laki memberikan gift pada seorang perempuan. Ah, daripada repot-repot, aku kasih mereka sebiji jeruk.

15-03-2011
Pagi: Ngontel lagi, potong bambu di rumah Junpei (untuk dibakar à arang bambu)

Siang: kembali ke castle, makan siang. School visit ke SD (sumpah! SD disini lebih keren ketimbang SMA ku). Di GOR SD ini kami presentasi masing-masing negara. Lalu main Dodi Ball Game, permainan bola tangan ala jepun.

Sore: Kembali ke castle, persiapan makan malam

Malam: French night! Dua peserta dari Perancis (Martin & Victor) membuat spaghetti. Khusus spaghetti untukku, no pork!

16-03-2011
Pagi&siang: kerumah mas Junpei naik onthel (oh ya, aku belum cerita kenapa setiap hari selalu naik sepeda onthel, sepeda ini disewakan khusus untuk ketiga belas peserta work camp) potong bambu lagi (oh ya, aku juga belum cerita kenapa sering potong bambu, bambu2 ini nantinya akan dibuat arang untuk menjernihkan airàpendidikan tentang lingkungan di sekolah2)

Sore: pulang ke castle

Malam: Japanese Night. Peserta dari jepun (Mai, Manami, Fukuju, Tomo, Akemi, Moe, dan Ami) membuat menu spesial ala jepun untuk makan malam. Dilanjut Karaoke lagu-lagu jepun (yang kuingat judulnya cuma ”train-train”) jingkrak-jingkrak sampai larut pagi. Assssoooooooooooooy!!!






17-03-2011
Pagi&siang: this is very cold day!. Menuju ecohouse (ngonthel lagi). Disini kami membuat ecogate untuk ecohouse. Go go go! Adi go! Adi go!

Sore: pulang kandang. Persiapan untuk party nanti malam: Campfire!!!

Malam: Api ungguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun. Yeah!!! Tiga kali tepuk pramuka (prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok) nggak usah diitung prok-nya! Malam ini kami menuju rumah mas Junpei jalan kaki untuk barbekyu. OMG.......that’s wonderful! Kami pulang dari rumah mas Junpei pukul 01.00 WJT sempoyongan karena perut penuh daging sapi L




Cake for Maria: Hari ini Maria ultah. Castle rame banget!!! Potong lilinnya, potong lilinnya, potong lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang jugaaaaaaa.

18-03-2011
Pagi: jadi kuli di ecohouse. Melanjutkan pekerjaan membuat ecogate dari bambu (potong bambunya, potong bambunya, potong bambunya sekarang juga, sekarang juga, sekarang jugaaaaaaa).

Siang: latihan presentasi untuk international festival besok (bayangkan! Sebuah festival kebudayaan international dihelat di jepun! Dihadiri oleh tamu2 penting sejagat, ribuan pengunjung dari penjuru dunia memadati arena, dan aku akan presentasi dan menari didepan mereka. Masyaallah.....OMG 100x!!! (overdosis mas???)

Malam: “Discussion about Minamata” bertempat di ruang ecohouse. Menghadirkan orang2 penting dari Tokyo, tamu undangan dari Hokkaido, penerjemah, pemerintah, media massa, korban tragedi Minamata sebagai pembicara, dan kami ketigabelas peserta workcamp.  Ogata-San, sebagai pembicara, memaparkan bagaimana tragedi Minamata telah merenggut nyawa seluruh keluarganya. Saat dia berusia 16 tahun ayahnya terinfeksi mercury dari limbah pabrik Chiso, meninggal setelah gila selama 2 bulan.
Diskusi ditekankan pada: “what we can think about Minamata disease” dengan benang merah berupa harapan pada masa depan: future, about environment. Pesan yang disampaikan adalah: “apapun dan siapapun kamu nantinya” selalu linked dengan environment. Contoh: Jika kamu menjadi seorang guru, maka ajarilah muridmu pendidikan lingkungan, jika kamu kepala daerah, maka buatlah kebijakan pro-lingkungan, dll...hm, diskusi yang menyentuh.

19-03-2011
Pagi: menuju Eco Park dalam rangka penghijauan. Eco Park adalah taman indah yang disulap dari sebuah pantai tercemar mercury pada masanya. Dulu, di satu bagian teluk Minamata terdapat pantai yang tercemar logam berat parah. Akhirnya dibuatlah pulau buatan untuk mengatasinya. Dan, jadilah sebuah taman indah yang canggih disebut Eco Park! Di pulau buatan ini ditanam berbagai jenis pohon. Dan pagi ini, kami beserta beberapa murid SMP dan pemerintah lokal mengadakan aksi penanaman pohon di pulau buatan ini.



Siang: final preparation untuk International Culture Festival. Selepas penanaman, kami bertiga belas berdo’a. Hufh........

Dari Eco Park kami langsung meluncur ke TKP, tepatnya di gedung sekretariat MIFA (Minamata International Friendship Association). Disana sudah nemunggu kami, seorang panitia koordinator acara. Kami brifing sejenak untuk persiapan presentasi. Aku dapat urutan terakhir. Yesss! (serve the best for the last! Haik!!!).




Acara dibuka oleh presiden MIFA setelah beberapa sambutan, lalu dilanjutkan dengan berbagai performance. Kini tiba saatnya bagi kami presentasi. Diawali dari Perancis, Rusia, dan Hongkong. Mereka bercerita tentang bahasa nasional, hari-hari penting, musim, dan bangunan fenomenal (termasuk eifel). Tiba giliranku di penghujung presentasi, aku mengenalkan Indonesia sebagai negara kepulauan, ribuan pulau terbentang sampai-sampai orang Indonesia sendiri bingung kehabisan ide untuk memberi nama pulau. Aku menjelaskan tentang koteka di Papua, toraja di Sulawesi, Aceh, Minang, Bali, dan kampung halaman, Banyuwangi. Sebagai penutup presentasi aku menari tari Jaran Goyang. Dilanjutkan tari dari Brazil, lupa apa namanya mungkin Samba, dan beberapa negara lain.

Next sessionàjaga stand. Seluruh peserta dipersilakan menuju meja masing-masing. Aku kebagian job di stand Indonesia dan menerima para tamu yang ingin mengetahui Indonesia. Risiko jadi WNI harus bisa menjelaskan tentang Islam karena mereka selalu penasaran kenapa orang mau untuk tidak makan dan minum seharian penuh dan berdoa 5 kali sehari. Apalagi sunat, mereka paling tertarik untuk megetahui sunat terutama pengunjung wanita. Padahal mereka takut disunat!

Malam: pulkam, persiapan homestay...langsung dijemput oleh host family. Sepasang partner homestay dijemput oleh masing2 host fam mereka. Aku (Indonesia) dan Tomo (Jepang) dijemput Toyama-San. Kami berdua diantar kerumahnya untuk menginap dan merasakan hidup sebagai orang jepang. Sik asiiiiiiiiiiik!!!

Toyama-San tinggal bersama sang istri, mereka memiliki seorang putra yang sedang kuliah di Hakata. Toyama bekerja sebagai Minamata Officer di Minamata Hall. Wah, pasti gajinya gede. Mobilnya aja ada 3 biji! Dirumah ini dia cerita banyak tentang keluarganya, tentang masa lalunya, tentang Jepang dan budayanya, serta tentang Indonesia. Rupanya dia pengagum lagu Bengawan Solo. Aku ditunjukkan beberapa lagu Bengawan Solo versi Jepang. Dulu, orang tuanya juga sering menyanyikan lagu ini. Sumpah, aku terharu... L. Kalau saja Jepang tidak bercokol di Indonesia, mungkin lagu ini tidak sampai hijrah ke bumi sakura.

Toyama sangat baik hati, dia memelihara kucing dan anjing sekaligus. Setiap pagi dia juga memberi makan burung-burung yang kebetulan lewat. Dia memberi makan burung-burung itu secara cuma-Cuma.

20-03-2011
Pagi&siang: karena semalam terlalu asik ngobrol, kami berdua (aku & Tomo) bangun jam 10.00 WJT. Langsung sarapan dan jogging sekitar rumah Toyama. Selepas Dhuhur, kami sekeluarga diajak keliling Miyazaki. Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Sumpah keren!!! Miyazaki jadi menu wajib kalau kamu ke Honshu. Dijamin nggak bakal nyesel. Ada Cuma Cave dan Mori-Ko-Bou. Apalagi dipuncaknya, ada Soba Japanese Restaurant yang wuih! Keren! Aku diajak mampir kesini. Dan hari ini adalah hari spesial karena keluarga Toyama pergi ke resto ini hanya setahun sekali. Kenyang dengan semangkuk ramen, kami melanjutkan trip, kali ini mampir di market beli es krim. Waaaaaaaah, kalau begini caranya, makmur terus hidupku. Apalagi gretong!!! Hwahahahaha

Sore: Pulang kerumah Toyama Maghrib. Makan malam menu Japanese Tempura

Malam: kembali ke kastil.

21-03-2011
Pagi:makan arang dirumah Junpei untuk merayakan keberhasilan pembuatan arang. Hohoho...

Siang: finishing pembuatan ecogate di ecohouse

Malam: Russian night! Maria dan Nataly memasak pancake dan hidangan ala rusia (lupa namanya)

22-03-2011 (freeday)
Hari ini khusus hari untuk kami semua, tak ada kerjaan (padahal tiap hari juga nggak pernah kerja, isinya cuma jalan2...)
Pagi-siang: Jalan2 ke M’S City, adu narsis di photobox, pencet2 game box, lunch (menu: kikodong hutachu: semoga ejaannya benar. Hehe)

Sore: liburan ke Eco Park dan pantai Minamata, belanja di minimarket untuk keperluan dinner. Mampir rumah Junpei: internetan.

Malam: pulang castle, uji coba goreng pisang untuk persiapan Indonesian Night. Pisang belum diangkat udah pada banyak yang antri, pisang belum dituang ke piring udah habis duluan L

23-03-2011
Pagi: jadi kuli lagi, cutting bamboo di hutan

Siang: ambil arang yg udah jadi di tempat pembakaran.

Sore: pulkam....main2 di castle, melakukan pekerjaan rutin rumahan: cuci baju, nyapu, merapikan tempat sepatu

Malam: Menu makan malam: Sushi. Wah, dari tempatnya aja keliatan mahal. Hoho, maklum den. Pertama kali makan sushi. Tapi kok ikannya mentah ya???
Malam ini cobain ”goemon-buro” dirumah tetangga. Ini adalah traditional japanese bathtub, semacam mangkok gede yang terletak dibawah tungku perapian. Cara memakainya juga tradisional sekali. Dimasak dengan kayu bakar +/- 30 menitan lalu berendam didalamnya. Hm...nyummy!

24-03-2011
Pagi: bantu tetangga panen bawang

Siang: lunch di restoran (menu: wapamesi & kaijiru: moga nggak salah eja lagi)

Sore&Malam: food party. Makan lagi di rumah penduduk. Kenyang minta ampuuuun! Tomo tepar lagi, ngak kuat jalan karna mabuk berat *&^%(@)^%@!!!#$%^*


25-03-2011
Pagi: niatnya sih bantu tetangga panen kedelai. Eh, ternyata si kedelai masih belum siap panen. Karna ngantuk beratz, akhirnya ketiduran di ladang kedelai. Grrrrrrrk...

Siang: makan siang di rumah penduduk (menu: udong enak tenan)

Sore-malam: seperti biasa (main2 dengan anak tetangga, cuci baju, main kartu, tebak2an, makan malam, mandi, mimpi...

26-03-2011
Pagi: jalan kaki sebar undangan ke rumah2 penduduk, akan ada pesta besar di kastil malam ini!!! Please be there on time!!!

Siang: ke rumah Junpei-San dan ecohouse ambil foto, crot! crot! (suara kamera nggak segitunya kaleeeee! Yg bner Cpret! Cpret!), tidur siang berbaring di pinggir jalan :p



Sore: kembali ke kastil. Final evaluation, persiapan farewel (pasang pita selamat datang, pernak pernik jendela, hiasan dinding, goreng pisang, bersih2 dll...)

Malam: farewel party! Lebih rame ketimbang welcome party. Lebih banyak pesta sake dan cocktail, dan lebih banyak teriakan disana-sini…masing2 peserta memberikan kesan pesan selama disini. Ada yang ketawa lepas, ada juga yang nangis. Hoeks…hoeks…(suara nangis nggak segitunya kaleeeeee. Yg bner hiks! hiks!).
Usai farewell party melekan sampai jam 03.00 WJT

27-03-2011
Pagi: Bersih2 kastil, cuci peralatan dapur

Siang: Kubur sampah, perpisahan, nangis, sayonara….

Malam: aku long stay di Minamata. Malam ini tinggal di rumah Junpei-San bersama Mai, sang campleader

28-03-2011
Pagi: bantu2 Junpai-San

Siang: pamitan....relokasi ke rumah Nobuto-San. Hari ini aku tinggal bersama Fukuju di rumah Nobuto-San

Sore: goes to hot spring. Sore ini aku diajak Nobuto-San sekeluarga keliling Minamata menikmati hotspring bersama Fukuju dan Aniki. Kalau kamu ke Minamata, hot spring wajib masuk dalam list! Sepanjang jalan menuju hot spring juga wajib untuk diabadikan.
Walau di Indo banyak hot spring, tapi di Jepang beda. Semua pengunjungnya telanjang, termasuk aku L




Malam: Puas menikmati hotspring, kami sekeluarga mampir restoran Joyful. Singkat cerita....
KENYANG
PUASSS
NEXT: Long Trip SEASON 2 chapter 2 (Minamata, Osaka, Kyoto)



7 comments:

  1. thanks for ur comment bro...
    this is it!
    :)

    ReplyDelete
  2. Akhirnya keluar juga artikelnya...

    Weeeew... kayakna seru banget tripmu Di. Jadi pengen aku. Eh, kemarin peswat ke Jepang dapat hrg berapa??? share doooongs!!!

    Suggestion: kayakna lebih apik nek artikelnya dibagi 2. Mataku cenat-cenut Di bacanya. Kepanjangaaaaaan! Hehhehe :)

    ReplyDelete
  3. kalo bulan maret ke cina...
    berarti taon depan bisa ke melbourne dunks??xoxoxo
    ayo tak tunggu jalan2nya di kongoro country...

    ReplyDelete
  4. Rahmat...hahaha!!! sapa jg yg suruh baca semua? kan bisa dicicil,
    anyway..masukan yg bagus, thanks alot :)

    Criezzt...cinaaaaaaaaaaa!!! i love it, i love it, i love it! tunggu aq d melbourne, aq siap bawa pulang sekarung boneka kanguru. YES!!!

    ReplyDelete
  5. iya, setubuh dengan rahmat milanisti, kepanjangan bro! dibagi dua-3 edisi ya lain kali, jangan lupa dikasih "cliffhanger" (istilah dalam penulisan skenario) di tiap akhir edisi, biar bikin penasaran yang baca dan balik baca lagi di edisi selanjutnya.
    btw, im always interested in how people answer critical/curious question about things that for them is something common and make sense, but not for the others. boleh tuh share detail cultural exchange, yang ringan2 dalam keseharian, termasuk saat menghadapi pertanyaan soal sunat, puasa, dll. keep writing Adi!

    ReplyDelete
  6. Woke...! haik metta, arigatou gozaimasu.
    love you, sista. MCUAH 100x...!

    caranya ngasi clifhanger gmana y??? haha

    ReplyDelete