Thursday, June 16, 2011

Kawah Ijen

Riko turis mantepe ati, naliko ring Gunung Ijen…
(Miss Marendun by: Rozy Abdillah)




Syair diatas merupakan penggalan lagu yang dipopulerkan oleh kang Rozy, salah satu artis Banyuwangi. Lagu tersebut menceritakan pertemuan antara pemuda lokal dan turis asing yang jatuh cinta diatas kawah Ijen. Mereka bertemu ketika sedang menikmati indahnya gunung Ijen kemudian mengucap janji setia sehidup semati. Sang lelaki menunggu kedatangan sang turis (Miss Marendun) kembali dari negaranya untuk menghabiskan sisa hidup bersama. Akan tetapi, sebelum kembali ke Indonesia, Marendun mati karena AIDS jahanam. Oh, benarkah? Tentu tidak. Itu Cuma love story. Oh, my heart.. Miss Marindun, I love you and you love me too… the story of love in Kawah Ijen. I’ve got my true love just one from you only:(


Apa yang diceritakan lagu tersebut ada benarnya bahwa Kawah Ijen memiliki alam yang mempesona, tak akan dilupakan oleh siapapun yang pernah mampir kesana. Anyway, aku tak akan meng-komen syair itu lebih dalam. Pokoknya begitu melewati jalan menuju pos paltuding, kanan kiri memanjakan mata sepanjang memandang. Berbagai spesies tumbuhan khas pegunungan terdapat disini. Namun sekali lagi, tidak apdol rasanya kalau jelajah wisata alam di Banyuwangi tanpa penyiksaan lebih dulu!!! Asal jangan muntah berak aja...2039875875632089134169000

 Jalan menuju pos paltuding rusaknya Masyaallah… setengah mati! Parah tenan! Kalau kamu naik motor, saat melewati jalan pecah bengkak, turunlah demi keselamatanmu dan keselamatan sepeda motormu. Kalau kamu naik jeep, sing paran-paran (Red: it’s ok). Tidak perlu turun. Cukup tambah satu helai sabuk pengaman. Tapi denger-denger, kemarin waktu aku berkunjung kesana, bupati berencana memperbaiki fasilitas jalan disini. Myakne tambyah sip! (Red: biar tembah keren!)

Sesampai di pos paltuding, terdapat indoor parking area (khusus sepeda motor) dengan tarif IDR 4.000 per unit sepeda dan IDR 2.000 per unit manusia. Di pos paltuding kamu bisa memilih rumah inap dengan berbagai fasilitas berdasarkan kelas. Mulai dari IDR 100.000 sampai IDR 500.000 per malam. Membawa tenda (plus sleeping bag) sendiri akan sangat membantu karena di pos paltuding terdapat free area seluas lapangan sepak bola yang khusus disediakan sebagai tempat menginap para pecinta alam. ”Hut” also available kalau nggak pengen kehujanan di lapangan terbuka.


mas Adi mengisi buku tamu


Agar lebih asyik, berangkatlah dari Banyuwangi kota pagi hari, sampai di pos paltuding pas siang hari, jadi menjelang sore kamu masih punya banyak waktu untuk mengumpulkan kayu bakar yang terdapat disekitar pos untuk membakar ubi guna mengusir kembung tengah malam :). Berangkat pagi juga memungkinkan tubuh untuk beradaptasi secara ideal terhadap hawa dingin di puncak.



Di pos paltuding terdapat toilet dan kantin yang menjual snack, makanan, dan anget-angetan: mi anget, teh, kopi anget, dan anget2an yg laen (Red: gorengan!). Kalau ingin makan hemat gemah ripah murah meriah, ada tempat loading belerang beberapa puluh meter sebelum masuk pos. Disini terdapat warung dengan harga rata-rata IDR 4000 per porsi (nasi putih, telur ceplok, tahu, tempe, sayur kuah, krupuk). Warung ini tutup hari Jumat, saat truk libur,

Setelah lewat tengah malam, akan tampak para penambang belerang berdoyong-doyong memikul ranjang dari loading area menuju kawah melewati pos paltuding guna menambang belerang. Kebanyakan para penambang ini adalah Using dan Maduranese. Sekali menambang mereka bisa memboyong 50-65 kg belerang mentah. Dalam semalam mereka menambang dua kali. Kenapa lewat tengah malam? Karena asap belerang masih stabil. Saat fajar menyingsing, asap belerang mulai mengepul dan akan mengganggu aktivitas penambangan. Berapa harga belerang perkilo? Dulu IDR 400 sekarang IDR 600-700 (Allahu akbaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar, MAHAL bangeeeeeet!!!).

"mesin" penambang belerang


Setelah subuh/menjelang fajar, pendakian wisatawan dimulai. Pendakian dimulai dari pos paltuding yang berjarak sekitar 3 km. Kalau kamu ragu tidak bisa menyaksikan sunrise tepat waktu, berangkatlah lebih awal sekitar pukul 01.00 – 02.00. Pastikan membawa cukup air untuk minum dan ”buang hajat” (I’ve tried!!! ) dan coklat untuk menghangatkan tubuh. Suhu disini antara 100 - 20 celcius (tergantung musim). Medan cukup panjang dan bisa mencapai kemiringan >65 derajat. Sepanjang medan kamu akan sering berpapasan dengan para penambyang yang turun. Say hello to them, mcuah!



lokasi penambangan (aden! jangan lupa maskernya den!)


Terdapat pos peristirahatan setelah setengah perjalanan. Di pos ini, penambyang menimbyang beleryang sebelum dibawa turun ke loading area. Disebelahnya terdapat bangunan peninggalan ”londo” berisi kamar pakaian dan beberapa rangka mesin tua. I was there... Kamu bisa masuk dengan minta dibukakan oleh si juru kunci terlebih dahulu (kunci gembok dibawa seorang miner). 

 victory!!!

Sampai di puncak Ijen sungguh sebuah penciptaan luar biasa. Tak perlu ku tulis bagaimana indahnya pemandangan disana (takut dibilang lebay, alay, hiperbol!!!). Sekarang cukup tersenyum. Silakan nikmati sendiri nanti. Gunung Ijen juga dikelilingi beberapa gunung lain. Disebelah timur, kamu bisa melihat Banyuwangi kota, selat Bali, Situbondo, dan sepenggal pulau Bali. Dari pulau dewata inilah sang surya mengawali dunia. Give smile to them

Seperti gunung2 yg lain, Ijen sering dipakai sebagai lokasi beberapa syuting baik film lokall seperti King yang dibintangi Mamik, Surya Saputra dan Wulan Guritno maupun film internasional *lupa judulnya bos, pokoknya pas aku kesana tu ada syuting rombongan kru film dari Inggris, semacam documentary movie gitu*.

salah satu adegan sinetron: "Roro Kidul Mudik ke Ijen"

 
Crater way to go
Kamu tidak harus memiliki kendaraan pribadi (jeep, sepeda motor) untuk mencapai pos paltuding. Kalau kamu dari arah Surabaya, lebih dekat lewat jalur Situbondo menuju Banyuwangi sampai terminal bis Karangente/Brawijaya. Dari Terminal Karangente Banyuwangi kota, kamu cukup naik angkot/len menuju terminal sasak perot (IDR 3.000), lanjut angkot ke polsek Licin lama (IDR 7.000-10.000 tergantung jumlah penumpang). Atau bisa langsung naik angkot dari stasiun kereta api Karangasem ke polsek Licin lama..(max IDR 15.000 per kepala) Kalau kehabisan ojek, supir angkot bisa dinego untuk mengantarkan ke pengolahan belerang atau polsek Licin lama (lebih rame lebih murah). Dari polsek Licin, tersedia truk pengangkut kayu yang dengan ikhlas, Insyaallah bersedia menampung kalian menuju puncak paltuding, GRATIS. I’ve tried!!! Truk pengangkut berangkat pukul 09.00 dan 14.00 dari tempat pengolahan belerang sebelum polsek Licin lama dan akan berhenti di loading area 100 meter sebelum pos paltuding. Jangan lupa ucapkan terimakasih beserta sebatang rokok :) :) :)
 .

 diatas truk

Kalau kamu naik kendaraan pribadi, dari Banyuwangi kota rute ke arah SMAN I Giri. Selanjutnya bisa memilih rute Olehsari Glagah atau rute Kemiren Kalibendo. Aku lebih prefer rute Glagah karena jalan lebih mulus. Tapi kalau kamu ingin sekaligus menikmati desa wisata, bisa melewati rute Kemiren Kalibendo. Di rute ini kamu akan melewati desa wisata di Kemiren, tempat rekreasi & pemandian Desa Wisata Using, Taman Suruh, serta perkebunan Kalibendo. Tapi jarang ada angkot di jalur ini. Dua rute ini (Glagah dan Kemiren Kalibendo) bertemu di pertigaan kantor polsek Licin lama.

Mau jalan yang lebih mulus? Coba rute Bondowoso-Wonosari-Sempol–pos paltuding dengan jarak tempuh sekitar 70 km. Rute ini lumayan baik. Tapi kemarin aku memilih rute dari Banyuwangi karena baru berkunjung dari Rajegwesi.

“Setiap nego ojek/angkot, selalu sampaikan terimakasih+sebatang rokok, niscaya mereka akan selalu terbuka untuk menampungmu lagi suatu saat nanti”

dari berbagai sumber
photos by: Nur Karmawan










1 comment: