Friday, October 19, 2012

Graduate syndrome

Maaf, sebulan lebih tak update blog. Orderan lagi macet :p
Si empunya blog masih sibuk ngurus wisuda. Ya, prosesi paling keramat bagi seluruh mahasiswa di dunia. Mengenyam bangku kuliah empat tahun untuk menyibakkan kuncir dan bersalaman dengan rektor adalah saat yang paling dinanti sebelum menerima ijasah.

Tapi, ternyata ngurus wisuda tak semudah yang saya bayangkan. Buktinya, skripsi saya sudah dijedok "B" (mahasiswa patut bangga atas apa yang mereka peroleh, sayangnya saya termasuk segelintir mahasiswa yang membanggakan "angka" itu dengan memposting di blog ini) sejak lebih dari setahun yang lalu. Bukan IPK dibawah 3 atau nilai "B" ( C pun saya terima dan masih akan saya posting disini) yang bukan dalam daftar target nilai skripsi impian mahasiswa, saya baru bisa mengantri untuk dapat "pinjaman" toga dari kampus karena setelah kejadian sidang skripsi itu, jumlah SKS saya masih belum mumpuni untuk ditukar dengan sebilah kuncir toga. Maklum, kuliah memang utama tapi traveling wajib hukumnya. Gara2 menuntut kewajiban, tak terasa 2 tahun adalah waktu cukup singkat untuk ukuran masa molor kuliah. 

Tahun keenam ini adalah masa terakhir saya menikmati merdunya suara dosen saat ceramah dikelas sarjana. Kelas komunikasi dimanapun emang tak pernah mati, selalu riang oleh ekspresi dosen dan polah tingkah mahasiswanya. Satu-satunya kelas di dunia yang mewajibkan mahasiswanya untuk nonton film di bioskop (minimal nyewa keping cd untuk ditonton rame2 dikelas), dan satu-satunya jurusan di dunia yang punya kelas cosplay!

Terimakasih tak terhingga untuk seluruh keluarga komunikasi: kawan2 seperjuangan, karyawan, staff, dan dosen. Keikhlasan berbagi ilmu dan mengajar adalah amal yang tak ternilai harganya. Semoga saya bisa melanjutkan perjuangan kalian mengajarkan kebaikan kepada generasi penerus negeri ini.

Untuk calon alumni, selamat berwisuda. Jangan telat, dan jangan lupa kuncirnya :D
O, iya hampir kelewat. Almamater tercinta, sang ksatria Airlangga, di timur jawa dwipa engkau bertakhta. Namun semerbak wangimu tercium sampai ujung samudera. Hiduplah Indonesia Raya


 

Monday, October 1, 2012

SEASON 4 Chapter 7 (Darussalam Here I Come) bag 3

Previous post here


Sembari menunggu flight ke Brunei dari terminal 2, menikmati suguhan pemandangan KK diluar sana seakan menjadi satu2nya penghibur rasa lapar saya selain dada ayam goreng ini. Ngomong ngomong menu KFC Sabah nasinya lebih gurih. Seperti ada bumbu melayunya. Semua menu KFC di indo nasinya sama, hanya ayamnya yang di permak dengan lada hitam. Disini, selain lada hitam panas pedas, tekstur gurih melayu terbenam bersama nasi KFC, oh enaknya...

Tiga puluh menit sebelum cek in, email notifikasi baru muncul. “I’m gonna wear I love JKT” tulisnya, “see you @meeting poing brunei airport”. Saya dapat jawaban dari kawan CS di Brunei yang akan menampung saya malam ini disana, Alhamdulillah, seneng atiku :D

Konter check in Malaysia Airlines jadi satu dengan Maswings. Mereka masih satu keluarga. Karena jarak tempuh KK-Brunei tak sampai sejam, saya terbang bersama Maswings.


David nama panggilannya, nama scientific-nya David Louis Santa Monica. Tinggal di Bandar Sri Begawan. Jelas itu bukan nama melayu, apa lagi nama jawa. Kalau jawa pasti namanya David Jono Utomo. Dia orang Filipina, mengadu nasib di brunei jadi tenaga pengajar matematika di SD. Seperti janjinya, kami bertemu di meeting point bandara. Dia menjemput saya dengan mobil sedan lalu menghantar saya keliling kota sebelum menuju rumanya. Tak lama saya di Brunei kali ini, hanya semalam saja. Saya sempatkan berfoto di depan masjid Hassanal Bolkiah. Esok pagi saya terbang ke Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan selanjutya ke Penang.

NEXT: SEASON 4 Chapter 8