Monday, September 10, 2012

SEASON 4 Chapter 7 (Borneo Coast to Coast) Bag 2

Previous post here


Berhubung saya hanya sebentar saja di bandara ini, niat untuk keluar bandara dan jalan2 saya urungkan dulu. Waktu 5 jam di Kinabalu saya habiskan dengan OL, makan, dan tidur.
Ada dua terminal di bandara Kota Kinabalu (KK), terminal 1 dan 2, dua-duanya dihuni maskapai internasional dan lokal. Bingung? Haha, iya bingung. Lebih bingung lagi jika tiket yang dipegang tidak tertulis jelas di bandara mana pesawat akan mendarat. Seperti yang kualami. Airasia dari Taipei mendarat di terminal 1 sedangkan Malaysia Airlines yang akan membawaku ke Brunei berangkat dari terminal 2. Selain waktuku habis untuk OL, makan, dan tidur, pindah antar terminal juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena letaknya cukup jauh, 15 minit by teksi jika tidak macet.

Ingin sekali rasanya singgah disini beberapa hari untuk keliling menapaki kota yang sedang tumbuh ini. Kinabalu memiliki pantai, hutan, dan gunung yang indah. Letaknya strategis di ujung Borneo, dan bersanding dengan Filipina, Brunei, Taiwan dan China, serta Hongkong dan Macau.

Sebenarnya apa sih yang menjadikan kota ini tampak bagus dan tumbuh begitu cepat? Ya, seindah dan sebagus-bagusnya tempat wisata negara tetangga, rasanya masih kalah jauh dibanding negaraku. Hanya saja, bedanya, Indonesia belum berani menggarap pasar dari peluang besar usaha di sektor wisata, entah kenapa. Sedangkan KK begitu dinamis bergerak maju sehingga menjadikan Kinabalu sebagai destinasi favorit wisatawan. Seakan ingin menyaingi Brunei yang hanya berukuran sepadan sekecil KK, terlihat sekali usaha pemerintah Malaysia memajukan sektor pariwisata di kota ini. Mulai dari perombakan fasilitas umum dari dan menuju titik titik wisata termasuk jalur darat Brunei-KK, hingga dibukanya rute-rute penerbangan langsung ke berbagai negara seperti Hongkong, Manila, Brunei, China, Taiwan, Korsel, dan Indonesia (Jakarta dan Bali). Apa yang mereka jual dari rute penerbangan langsung ini? Gunung Kinabalu! Bagaimana wisatawan asing bisa tahu gunung ini? Promosi besar2an! Promosi yang mengatakan Gunung Kinabalau adalah gunung tertinggi di Asia Tenggara. Oh, ya? Coba bandingkan berapa banyak wisatawan asing yang tahu tentang Gunung dan Puncak Jaya di Papua!


Dimanapun, tempat apapun, semua memiliki potensi wisata. Jika potensi ini digali dengan serius dan dikerjakan secara professional disertai dukungan penuh, semua sektor akan tumbuh beriringan. Politik, pendidikan, ekonomi, seni dan budaya. Itulah yang sedang dilakukan oleh kota ini, membangun wisata. Terbukti, 5 jam di KK membuatku ketagihan. Sempat kuintip sudut kota dari dalam jendela taksi. Gairah masyarakat menyatu dengan semangat urban, disisi lain alam yang menakjubkan menyapaku dari cakrawala, dibalik pegunungan itu. Bisa atau tidak, jelas suatu saat nanti saya akan kembali kesini, menaklukkan gunung itu. Semoga waktu transit yang singkat ini memberiku cukup pelajaran untuk lebih mencintai wisata, dimanapun.

NEXT: SEASON 4 Chapter 7 (bag 3)

No comments:

Post a Comment