Monday, April 30, 2012

Long Trip SEASON 4 Chapter 2 ("Hostel Net" Kobe, Japan: menginap di warnet)

Lanjutan trip sebelumnya (previous post here )

Ohayoooooo! senyum pagi tambah dua jari *nihon style, icik icik ehm!
Bangun, cuci muka, mandi, boker, gosok gigi, keramas, sarapan, packing, kick out (eh, check out). Dari RT Hostel, aku puaskan kaki dan mata dengan keliling Sannomiya Center Street, Seagull Harbour, Kobe Port, Chinatown, Meriken Park. Ini adalah semua tempat yang wajib disambangi saat ke Kobe (mark on your list, WAJIB!). Semuanya ada di pusat kota, tak jauh dari Sannomiya, stasiun pusat di Kobe. Semua bisa ditempuh dg jalan kaki sahaja.

Siang-siang, di dermaga menyaksikan Kobe Port dan laut, asyik tenan! buka bekal makan siang di dermaga sambil niru gaya Leonardo D'Caprio di pilem Ada Apa Dengan Cinta II: kasih makan burung2 emprit yang sedang beterbangan. Eaa! eaaaa!  8-} konyol8-} konyol8-} konyol



Sore sore, bingung cari hostel di Kobe, udah kadung check out dari RT Hostel, malu mau balik lagi, haha. Akhirnya nemu warnet di seberang stasiun kawasan Shinnomiya, Popeye Net. Ya, selain dekat central street, kawasan Shinnomiya juga dijejali warnet terutama game online. Tak hanya remaja dan anak2, eksmud pun banyak yang menghabiskan malam di warnet ini. Rata2 pengelola memanjakan user dengan berbagai servis, seperti di Popeye Net tempat aku menginap. Di lantai 8 gedung yang terletak tepat di depan East Gate Sannomiya Station ini, desain interior dan eksterior dibuat menarik dilengkapi berbagai koleksi buku, mulai dari komik, novel, sampai manga. Buku2 tersebut memenuhi rak yang terpasang di semua dinding warnet. Mau open space, lesehan, matras serbaguna atau massage chair, tinggal pilih. 

Tuh, satpam warnetnya aja keren!
Aku ambil paket 12 jam di private room. Disini aku puas bermanja2 dengan mozilla semalaman sembari menikmati pijat mesin (gretong buuuuuk!). Cocok buat obat pegel linu&capek setelah seharian gendong ransel keliling Kobe. Private room ini dipatok harga 1.800 yen selama 12 jam, open space 1.200 yen/12 jam. Omong-omong, warnet ini lebih terjangkau dan nyaman ketimbang guesthouse dan hostel kapsul yang mematok harga rata-rata 1.800-2.000 yen. Gratis softdrink pula! mau panas, dingin, tinggal pencet sesuai rasa di binding machine. Aku habiskan 5 cangkir tuk teman begadang: kopi, cola, soca peach, & jus buah (sumpe boooooooosss, semuanya gretongannnn???? ssst, jangan bilang-bilang juragan!) :-$ jangan bilang siapa pun!

Kalau mau shower hangat tinggal nambah 200 yen sahaja. Kurang apa cobak?! :> bangga diri Oh iya, selain PC multimedia, di bilik private room ini juga tersedia TV lhooo. Kalau bosen ol, sruput kopi aja, dan pencet TV remote nya. Icik-icik tenan pokoe...

Jadi, Popeye warnet ini adalah kursi pijat stasiun Surabaya Gubeng, warnet Multiplus di gang Karangmenjangan, Hostel Backpacker Kayun, Toko buku Gramedia Manyar, warkop Starbucks Tunjungan, dan XXI Grand City Studio
...bersambung

NEXT: SEASON 4 Chapter 3




Saturday, April 28, 2012

Long Trip SEASON 4 Chapter 1 (second chance to blow sakura)

Surabaya-Kualalumpur-Tokyo-Kobe-Wakayama-Osaka-Taipei-Kinabalu-Brunei-Kualalumpur lagi-Langkawi-Penang-Kualalumpur lagi-Surabaya lagi.

Good to know since it was Adi's second chance to fly to Nippon. And the good news is, always in winter! By the end of March, cherry blossoms will show their beauty off. Streets, parks, even in backyards. Ach, boso endonesia ae! ora pede nggawe  boso enggres, njelimet!  @-) terhipnotis@-) terhipnotis@-) terhipnotis

Buatku, mubadzir beli tiket PP hanya untuk kunjungi satu tempat/negara sekali trip. Padahal kita punya waktu cukup untuk melampaui 2,3 negara sekaligus bahkan lebih, seperti kata pepatah madura, berakit-rakit kehulu dua tiga pulau terlampaui...  ?/.,@$%^&a*$≈^#@

Itulah yang selalu aku coba lakukan setiap kali long trip. Beberapa tujuan di satu negara, atau banyak tujuan di banyak Negara. Istilahnya, multicity(ies).

Syukurlah aku bisa jalankan bisnis sampingan sesuai hobi, travel. Jadi tahu bagaimana menyiasati waktu & biaya agar efektif. Aku tidak membeli tiket Surabaya-Tokyo PP karena sayang, dari Tokyo-Surabaya masih terlalu indah untuk ditinggalkan, banyak tempat menarik untuk disinggahi disana.  Itulah kenapa kusebut longtrip! 

Sampai akhir 2012, aku fokuskan Asia sebagai prioritas longtrip. Dan saking jatuh cintanya sama Nihon, bulan ini adalah kedua kalinya aku berkunjung kesana selama setahun terakhir, sebelum Asia terlewati. Gara2 kepincut sama tiket promonya Miss Red 365 hari terakhir ini, 37 hari aku habiskan di Jepang. Yap! 29 Januari dapet tiket tiket terbang ke Jepang untuk 26 Maret. Tumben ada last-minute-deals meriah, Surabaya-Tokyo gak nyampe sejuta. Kayaknya AA lagi bener2 cuci gudang.  

26 Maret landing di Haneda, Tokyo. Nginep terminal kedatangan, tempat yg sama, di kursi yang sama, depan tourism office, nggak berubah. Hawa cukup bersahabat, tak semenyengat Maret tahun lalu. Bangun 08 pagi, padahal udah siang. Gara2 lupa nggak nyetel jam, sekarang udah jam 10 waktu Jepang. Jam di hape masih WIB :(  *kaget campur sedih

Ke Shinjuku, Tokyo, menemui mas Rianto, seniman Solo yang menetap disana bersama istrinya. Meeting point @South gate exit Shinjuku Station. Belum pernah ketemu sebelumnmya, tapi dia salah satu pelanggan travelku. Senang sekali bisa membantu mengurus tiket perjalanan untuknya, haha

Aku diajak keliling-liling Tokyo, ke tempat latihan tak jauh dari Fire Museum. Dia pentas di Jepang akhir Mei bersama 2 seniman tari lainnya (Jepang&Spanyol). Malam kami berpisah, aku menemui Akemi, temen asal Saitama. Malam ini dia nraktir makan malam. Hm... dinner gratis euy! Kami kenal tahun kemarin saat bersama-sama mengikuti Minamata Work Camp di Kumamoto, Kyushu island.

Layaknya body pemain basket, Akemi tinggi menjangkung, dia juga jago pencak silat. Tapi bulan ini dia coba keberuntungan ikut tes CPNS di Jepang *wani pirooooo!

1 day shopping @100 yen shop
Esok hari menghabiskan cash, hehe...belanja di toko serba 100 yen tak jauh dari Shinjukugyoenmoe, orang menyebutnya demikian. Ini adalah taman kota di Shinjuku. Di toko ini semua barang dipukul rata, 100 yen/biji.

Main ke kantor NICE, online, book Dorm Hostel Ebisuya & Tokyo Backpackers Hotel untuk malam nanti. Eh, kok ya kebetulan bianget (logat Jowo medok), bersamaan ada member NICE yang menawarkan jasa penginapan untuk malam ini, akhirnya hostel booking was canceled. hemat 200 ribu coy. Uhuuuuuy! lumayan buat beli nasi pecel+krupuk tengiri buat sarapan besok. Thats really good news...yeah! and the bad news is, aku nggak jadi nginep ditempatnya...walahhh, lha kok? Ya, gara2 nyasar hampir 3 jam tengah malam nyari tempat homestaynya ke Subamo, akhirnya Ikebukuro station tutuplah sudah jam dua pagi itu. Mau nanya2 ama pak polisi serba salah, mereka sedang diributkan sama mbah-mbah yg lagi sekarat di depan stasiun karena kedinginan. Nemunya malah tante2 jalanan yang ngajak "main", wadoooooooooh. >:D< peluk erat>:D< peluk erat *unyu-unyuuu... baaa!

So far not bad, malam ini jadi malam pertamaku naik taksi di Jepang. Wuih, belagak eksmud coy! pertama kali lho, naik taksi di luar negeri, Tokyo pula. Ehm! Lumayan, Ikebukuro-Shinjuku ngrogoh receh 2.000 yen *sumpah! nggak rela nggak rela nggak relaaaaa!!! Akhirnya balik lagi ke NICE office, nginep dikantor ama mas Yasu. Aku kalah debat, bermaksud menolak tapi Yasu tetap ngeyel mengganti duwit taksi, yasudalah (dalam hati: iiiiiYESSS!)
28, Jalan-jalan seantero Tokyo sampai sore. Shinjuku, Akihabara, Asakusa (new Tokyo Skytree). Menjelang Maghrib to Narita airport, fly to Kobe.


kobe port... up! up!
Wah, Skymark tak terbang tinggi. Aku menyaksikan hamparan malam kota Tokyo-Kobe, semua terlihat jelas dari bawah awan, dari kaca jendela :)



 21.30 Landing at Kobe airport. Sudah ada yg menungguku disana. She is Ami-chan. Dari bandara Kobe ke pusat kota butuh waktu 20 menit by train. Saranku, biar dapet view kota yg cantik, naiklah malam hari. Ambil seat kereta paling depan. Ada satu penerbangan malam hari Narita-Kobe. Itulah kenapa kupilih bandara keberangkatan dari Narita, ketimbang Haneda yang membuka penerbangan 2-3 kali sehari ke Kobe siang hari.

kobe harbour
Trip to Sannomiya station. Kereta dari bandara berhenti di stasiun ini. Check in @RT hostel 2.800 yen, dorm single bed. Malam ini keluarga Ami super sibuk, so i stay in a hostel. But Ami-chan paid for it. Hm.... arigato Ami-chaaaaaan!

sushi & friends
Check in beres, next: Kobe trip and dinner wiz Ami. Hm...Sushiiiiiiiiiii!!!! I laka laka... baru kali ini makan udang mentah. Menelan udang hidup2, hiks hiks..kasiyan :(
Ya, di Kobe banyak resto Sushi yang menawarkan aneka makanan fresh from aquarium. Tinggal tunjuk, dan chef akan mengambilnya, lalu tunggu sepuluh menit, makhluk air itu akan tersaji didepanmu, tanpa bumbu, hanya berselimut es dan lemon. Nyim nyimmm...

00.15 berpisah dg Ami, back to RT, ngorok...



bersambung... (di sini)





Wednesday, April 18, 2012

Langkawi Hitchhike


Beberapa tahun terakhir nama pulau mungil ini kian mencuat. Seiring meningkatnya gairah pariwisata di Malaysia, Langkawi termasuk salah satu kawasan yang mendapat perhatian serius. Berbagai perhelatan internasional pun sering digelar disini. Lembah, pegunungan dan pantai eksotik adalah satu satu nilai jual Langkawi. Namun, minimnya transportasi di Langkawi membuat pulau kecil ini sedikit mahal untuk djelajah. 


Ya, nihilnya transportasi umum membuat taxi dan bus tour jadi pilihan utama bagi pelancong. Padahal backpacker, si pelancong hemat, selalu berusaha mati-matian cari angkot dari bandara menuju penginapan/sebaliknya. 

Nah, bagi kamu yang ngaku backpacker dan ngebet ingin menikmati serunya cable car di oriental village atau mandi bintang di cenang beach, beberapa tips berikut bisa jadi pertimbangan buat menekan “argo” yang sedikit mahal:

1. Cari penginapan di sekitar bandara 

Bandara internasional Langkawi cukup strategis untuk mencapai destinasi favorit, cenang dan cable car. Banyak penginapan kelas melati bisa di booking online jauh hari sebelumnya. Jadi kalaupun kamu naik taksi, tak akan keluar duwit sampai 15 RM. Beda jika kamu pilih penginapan di daerah Kuah Town/Tanjung Rhu, kamu harus merogoh saku minimal 24 RM untuk taksi sekali jalan.

2. Jalan kaki

Tak sulit menemukan alamat penginapan di Langkawi. Selain akses yang mudah, kebanyakan hostel berada dekat jalan utama. Tinggal jalankan aplikasi peta digital, maka kamu akan sangat mudah mencapai penginapan tanpa taksi. Jika perlu, mintalah peta di tourism center bandara. Mereka hafal nama dan alamat hostel di seluruh langkawi. Ini akan sangat membantu 


Selain sehat, jalan kaki juga memberi kesempatan kita untuk lebih lama cuci mata. Banyak bukit di Langkawi yang sayang untuk dilewatkan. Sesekali nikmatilah hijaunya bukit dan pantai dari bandara menuju penginapan.

3. Hitch Hike

Selain taxi, banyak truk kecil berlalu lalang di jalan. Tak sulit menemukan L-300 dan semacamnya. Tinggal lambaikan tangan dan acungkan jempol, jika beruntung kamu akan dihampiri. Kamu juga bisa dapat tumpangan mobil pribadi lho… Dengan cara yang satu ini, sangat mudah bagi kita untuk keliling Langkawi, gratis pula!

Semoga tips diatas bisa jadi referensi kalian untuk liburan sebentar lagi. Jadi, keliling Langkawi lebih ramah kantong dan sedikit menantang :D