Thursday, July 14, 2011

Green Bay


Ke”pribadi”an perawan

Prolog...

Sayup-sayup jangkrik menemani obrolan kami sepanjang jalan. Seribu langkah kami tinggalkan, bintang mulai mengintip. Mas Rohman menyalakan senter kecil. Selepas kumandang adzan magrib, kuawali trip menuju Green Bay. Kami berempat (Adi, Noer, Rohman, & seorang local people sebut saja mas "Samseng") berangkat dari rumah sodara mas Samseng, tempat kami menitipkan motor di Rajegwesi.  

Tak mudah untuk bisa sampai pantai batu sebelum Green Bay karena aku harus terpeleset dan roboh beberapa kali. Medan yang cukup menantang. Mengandalkan ranting-ranting kecil adalah satu2nya cara meraba gelap. Namun seruan ombak yang memanggilku dari depan cukup membuatku "berani". Sesampai di lokasi kami segera membangun tenda dan mempersiapkan api unggun. Bulan merekah, perlahan merangkak naik dari balik bukit sebelah timur, bulat penuh. Hangatnya malam minggu ini adalah nostalgia persaudaraan...(28 April 2011)

***

Selain mobil pribadi, rumah pribadi, segala hal berbau “pribadi” adalah dambaan setiap orang. Kata berkonotasi “milik” ini dipandang sebagai kosakata mewah karena hanya dimiliki orang-orang beruang, kecuali yang satu ini. Green Bay menawarkan segala ke”pribadi”an. Seperti namanya, teluk ini tampak hijau bersih dari atas. Bisikan ombak-karang, rindangnya pepohonan hutan, dan gurihnya suara air terjun, adalah keperawanan yang ditawarkan secara pribadi oleh pantai tersembunyi di ujung timur selatan. Orang menyebutnya teluk ijo. Disebut teluk karena lautnya sedikit masuk ke darat. Disebut hijau karena memang air laut tampak hijau alami dari atas.

Green Bay dibatasi oleh hutan, karang, dan pepohonan yang menjadi satu membentuk huruf U dengan hamparan pasir putih gurih di pantainya. Inilah surga pribadi sebenarnya. Kalau di ujung timur Banyuwangi selatan terdapat Alas Purwo pancoran sebelum Plengkung, maka di Banyuwangi selatan bagian barat juga demikian, Teluk ijo sebelum Sukamade. Teluk ijo masih masuk kawasan Rajegwesi. Hanya 2 km dari Rajegwesi. Satu jalur dengan Sukamade, tepatnya disebelah kiri gunung. Terdapat rambu penunjuk "Green Bay" yang akan menuntunmu menemukannya. Trekking menuju teluk ijo sedikit curam karena kamu harus menuruni bukit untuk mencapainya. Sesekali keluarga monyet berseliweran disekitar sini. 

Sepuluh menit untuk mencapai teluk ijo dari rambu penunjuk. Pantai batu adalah jaminan tebusan. Selain sebagai tempat istirahat, pemandangan unik bisa kamu nikmati disini. Pantai batu tak berpasir. Hanya bebatuan berukuran besar yang menghampar sebelum teluk ijo. Kalian bisa melewati pantai ini untuk menembus teluk ijo. Teluk ijo terletak diujung pantai batu, tepatnya dibalik semak-semak. Inilah ciri khas pantai selatan Banyuwangi, PERAWAN.

Walau beberapa kali berkunjung, aku baru sekali menginap di pantai ini. Kamu bisa meminta rujukan penduduk Rajegwesi boleh tidaknya menginap di Green Bay. Namun jangan sekali-kali menginap di pantai Rajegwesi karena pantai ini sarat akan mitos. Aku pernah diusir penduduk dari pantai ini tengah malam gara-gara ketahuan akan menginap. At last, aku harus meringkas tenda dan perapian. Namun teluk ijo sungguh menjanjikan, aku merelokasi tenda menuju teluk ijo esok harinya. Kekecewaanku tertebus!!!

Seratus meter sebelum Green Bay, kamu bisa menjajaki trekking jalan kaki sepanjang 2 km ke arah timur menuju bunker dan gua buatan jepang. Dua ratus meter setelah bunker jepang terdapat kompleks bunga raksasa Raflesia untuk melengkapi perjalananmu. Kamu bisa berkunjung sebelum atau setelah Green Bay. Namun aku sarankan setelah, karena kawasan ini cocok untuk menu dessert wisatamu dari Sukamade atau Green Bay. Terdapat jalan setapak tembus pantai Rajegwesi dari bunker.

Mencapai Green Bay dari Banyuwangi:

Jalur menuju Green Bay searah dengan rute Sukamade (baca disini


- Wajib bawa bekal air minum, karena air terjun tentative

- Tidak semua wisatawan sadar lingkungan, termasuk pecinta alam (kadang). Mari sadarkan diri untuk menjaga kelestarian lingkungan termasuk Green Bay, sebelum keperawanan Green Bay terkoyak oleh sampah terutama sampah bekas pengunjung.

- Membawa tenda dan beberapa alas sangat membantu

Photos by: Noer Karmawan

No comments:

Post a Comment