Thursday, July 7, 2011

Gua Maria Jatiningrum

Ponari versi Banyuwangian






Adakah diantara anda yang pernah mencicip air ajaib Ponari? Rindu ingin bernostalgia dengannya? Atau malah belum mencoba sama sekali karena capek ngantri. Kini tak perlu khawatir lagi, segera cobalah yang satu ini, air suci Gua Maria*jeng jeeeeeng!!!* (as seen on TV)  :(tv) nonton TV

Mungkin masih sedikit asing nama ini. Namun dikalangan pebisnis dan spiritualis, nama Gua Maria sudah sangat akrab. Mereka biasa mendatangi tempat ini untuk merenung dan meneguk air suci dari sumur Gua Maria. Jadi, tidak hanya berkhasiat menyembuhkan penyakit saja tapi juga melancarkan jalan bisnis. Sepertinya sebelum jauh berbicara air suci, tahukah kamu kenapa tempat ini disebut Gua Maria?

Menurut penuturan mbah Jumadi, seorang juru kunci makam Gua Maria, kira-kira 57 tahun silam hiduplah seorang romo/pastur Belanda yang menjadikan tempat ini peribadatan. Selanjutnya, karena aku malas menulis, singkat cerita jadilah tempat ini Gua Maria.:::^^::: panas

Disebut Gua Maria karena tempat ini terdiri dari dua pos utama, Gua dan Maria. Pos pertama adalah patung Mother Maria dan pos kedua terletak di sebelah kiri patung yaitu Gua Semedi. Sedangkan asal sebutan Jatiningrum, aku belum tahu. Padahal semua pos berada dibawah naungan puluhan pohon saman yang rimbun sejuk, bukan pohon jati. Sejak pintu masuk hingga menuju gua semedi, dahan saman meneduhi perjalananmu (Gua Maria Samaningrum???). Sepanas apapun sengatan matahari di luar sana dijamin tempat ini baik untuk berlindung. Lalu dimana letak air suci? Air suci terletak di dalam sumur suci sebelah kanan patung. Air ini berasal dari sumber yang kata mbah Jumadi, kalau digali lebih dalam lagi bisa MUNCRAT! 

Kunjungan paling rame adalah masa-masa nyekar dan malam Jumat kliwon*tanpa dendam*. Banyak pengunjung dari Banyuwangi seperti Muncar dan Wonosobo (dominan) dan beberapa daerah lain baik dari Banyuwangi maupun luar kota. Mereka biasa minum langsung ditempat lalu bersemedi di dalam gua. Tak sedikit pula yang membawanya pulang.

Banyak cerita menarik disini. Salah satunya adalah cerita seorang Pak Haji asal Surabaya yang beragama Islam*oh, ada pak haji selain islam?*. Dia tak memiliki anak selama belasan tahun. Setelah minum air ini, kata mbah Jumadi lagi, akhirnya dia bisa memiliki keturunan. Begitu pula dengan seorang pasien asal Muncar yang telah menghabiskan puluhan juta untuk berobat. Setelah minum air ini, sirnalah penyakit menahun itu. Masih banyak lagi cerita-cerita menarik tentang Gua Maria. Namun yang lebih menarik adalah tempat ini tidak hanya dikunjungi oleh umat Kristiani saja, tetapi juga berbagai agama dan keyakinan. Namun satu hal yang perlu dicatat, syirik dan kepercayaan kadang tak bersela. Kalau kamu masih mempercayai Tuhan, air apapun yang kamu minum, kalau kamu yakin bahwa itu semata-mata hanyalah media dari Tuhan untuk menyembuhkan, maka ambillah*kok malah ndalil*.

Malas menciduk air di sumur? Panitia telah menyediakan air dalam bentuk kemasan (the new “Aguamaria”) yang dapat kamu beli sebelah pintu masuk. Air dijual seharga IDR 5.000 dalam bentuk botol minyak tanah. Disini juga terdapat toko Bodronoyo yang menyediakan benda-benda rohani. &[] kado







Mencapai Gua Maria
Gua Maria terletak di kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi selatan. Jalan aspal mulus. Searah menuju Grajagan. Sebelum Grajagan terdapat rambu menuju Gua Maria. Tersedia sarana transportasi menuju kesana sesuai rute. Baik dari Banyuwangi kota ataupun Kalibaru yang bertemu di pertigaan Benculuk.
Bis dari arah Banyuwangi kotaà pertigaan Benculuk IDR 5.000, Kalibaruàpertigaan Benculuk IDR 8.000. Pertigaan BenculukàGua Maria naik angkot sekitar IDR 10.000





No comments:

Post a Comment